Hal-hal yang harus Diajarkan Orangtua Kepada Anak untuk Mencegah Anak Mereka dari Kejahatan Seksual

Image from Charityworld.com

Kejahatan seksual semakin marak sekarang ini. Hal ini sangat memprihatinkan. Anak dan remaja adalah masa depan, baik bagi diri mereka sendiri, orangtua, maupun negara. Orangtua sebagai orang yang paling besar berperan dalam mendidik anak perlu melakukan hal-hal untuk bisa mencegah anak mereka dari kejahatan seksual.

Hal-hal yang harus diperhatikan orang tua dalam menjaga anak-anaknya dari kejahatan seksual dan perbuatan asusila :

1. Ajarkan Sikap Untuk Menghargai Diri Anak

Orang tua harus mengajarkan anak-anak mereka untuk menyadari bahwa diri mereka berharga, bahwa mereka diciptakan Tuhan dengan citra yang paling tinggi di alam semesta. Untuk itu mereka harus menghargai diri mereka, anak-anak harus mengerti bahwa mereka tidak boleh membuat diri mereka berbuat yang tidak baik atau diperlakukan dengan tidak baik oleh orang lain. Perlakuan seperti menghina atau melecehkan tidak boleh dilakukan oleh anak dan anak jangan mau diperlakukan seperti itu oleh orang lain ataupun teman ataupun saudara sekalipun dengan dalih apapun termasuk dengan dalih bercanda. 
Dengan menghargai diri mereka dan juga orang lain, anak akan tumbuh dengan kepercayaan diri yang tinggi dan bersikap dengan hormat kepada sesama manusia. Anakpun akan tidak mudah dibujuk oleh orang lain untuk melakukan hal-hal yang tidak baik (perilaku seks).
Tanamkan nilai-nilai agama kepada anak untuk bisa mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anak dan remaja. Tanamkan bahwa perbuatan asusila atau kejahatan seksual itu dilarang oleh Tuhan. Dengan menanamkan ajaran agama kepada anak, anak tidak mudah untuk melakukan hal buruk.
2. Ajarkan Anak untuk Tidak Mudah Percaya Orang Asing

Anak sejak dini harus diajarkan orang tua untuk tidak mudah percaya orang asing. Anak harus tau bahwa orang asing itu bisa saja orang jahat dan di dunia ini banyak orang jahat. Dengan begitu anak lebih berhati-hati dan tidak mau sembarangan kenal orang asing. 
Anak harus diajarkan untuk tidak menerima hadiah atau uang dari orang asing. Anak juga harus diajar supaya tidak mau diajak atau dirayu untuk pergi bersama orang asing. 

Image from slideshare.net

3. Ajarkan Bahwa Tubuh Anak Itu Berharga dan Harus Dijaga

Banyak orangtua tidak mengajarkan anaknya untuk mengharagai tubuhnya. Anak harus diajarkan bahwa tubuh manusia itu diciptakan Tuhan berharga dan harus dijaga. Tubuh mereka diciptakan sebagai karya yang indah dan sangat bernilai oleh Tuhan. Tubuh bukan hal yang bisa disentuh sembarangan oleh orang apalagi bagian sensitif. Bagian sensitif itu adalah bagian yang memicu hasrat seksual. Siapapun termasuk teman, pacar, saudara atau keluarga apalagi orang asing dilarang menyentuh bagian-bagian sensitif itu. Para orangtua tentu sudah mengetahui bagian-bagian sensitif manusia. 
4. Anak Harus Diajarkan Agar Selalu Berhati-hati dimana saja (Terhadap Pelaku Kejahatan Seksual)

Anak harus diajarkan oleh orangtua, bahwa dunia ini bukan surga, di dunia banyak kejahatan maka itu kita harus selalu waspada. Banyak orangtua kurang hati-hati menjaga anaknya, banyak orangtua khususnya di Indonesia membiarkan anaknya bermain dimana sajatanpa pengawasan orangtua. Anak-anak kecil bebas main di jalan, di rumah tetangga, di tempat-tempat umum. Hal ini rawan dimanfaatkan pelaku kejahatan. Sekarang ini manusia dihadapkan pada orang-orang yang mempunyai hasrat seksual yang mungkin dipicu oleh bermacam tontonan di TV ataupun di internet yang berbau pornografi. Disamping itu kesadaran untuk berbuat baik terhadap sesama mengalami kemunduran. Pengaruh pornografi dan pengaruh lingkungan memicu mereka untuk melakukan hal-hal berbau seks terhadap orang lain. Anak-anak dan remaja sangat rentan , karena anak-anak banyak yang belum mengetahui apa itu seks sementara remaja mengalami masa labil dan akhirnya dimanfaatkan para predator seks. Pelaku kebanyakan orang dekat korban selain tentu orang asing. Kedekatan terhadap korban memudahkan pelaku kejahatan seks untuk berbuat jahat terhadap korbannya, karena korban mungkin tidak menyangka mereka akan berbuat jahat terhadap mereka, atau karena rasa takut dan segan terhadap mereka. Pelaku kejahatan seks itu mungkin guru, pacar, paman, sepupu, kakek bahkan orangtua sendiri. Berita-berita dan kejadian di lapangan membuktikan hal itu. Untuk mencegah kejahatan seksual oleh orang asing atau orang yang tidak dikenal adalah dengan tidak pulang atau berjalan sendiri saat pulang sekolah misalnya, atau saat pergi kemana saja. 
5. Orangtua Harus Bijak Dalam Memberikan Gadget

Banyak anak dan remaja di Indonesia khususnya, memiliki gadget seperti smartphone, tablet (Ipad, tab, dll), laptop, dll. Memiliki gadget semcam ini di umur mereka yang masih sangat muda terutama usia anak-anak akan menjadi boomerang bagi anak dan orangtua. Anak dengan mudah akan terpapar konten-konten berbau pornografi dari internet ataupun dari teman-teman yang menyebarkan melalui bluetooth, atau social media. Anak akan terpengaruh konten seks di usia sangat dini dimana mereka belum dewasa untuk menyikapinya. Jiwa dan otak anak dan remaja akan rusak karena pengaruh konten ini. Seorang anak akan mungkin menganggap ini sebuah permainan dan ingin mencobanya. Seorang remaja yang mengalami puber dan sedang timbul rasa ingin tahu dan hasrat seksualnya akan terpengaruh dan mungkin ingin mencobanya, apalagi bila lingkungan mereka mendukung perilaku seks di usia remaja. Apakah bijak memberi anak di bawah 17 tahun smartphone atau tablet? Apakah anak anda mampu menghindari konten-konten pornografi yang ada di internet? 

6. Orangtua Harus Tegas Melarang Anak untuk Tidak Bermain dengan Anak-anak atau Teman yang Buruk Perilakunya.

Menurut pengalaman di lapangan, di Indonesia, semakin banyak anak atau remaja yang berperilaku buruk, biasa disebut anak 'Alay'. Anak-anak atau remaja ini secara kasat mata bisa kita lihat dari kebiasaan hari-harinya, semakin banyak kita lihat anak remaja berkumpul-kumpul di pinggir jalan kadang dengan motor-motornya saat malam hari di hari sekolah maupun weekend. Kegiatan mereka tidak jelas, laki-laki dan perempuan, banyak yang merokok. Anak-anak ini bahkan banyak yang belum mempunyai SIM untuk mengendarai motor. Kelakuan mereka di jalan juga buruk, mengendarai motor ugal-ugalan. Beberapa di antara mereka malah minum minuman beralkohol seperti kasus (anak-anak yang memperkosa Yuyun di Bengkulu). 
Orangtua harus mencegah dan mendidik anak mereka untuk tidak bergaul dengan anak-anak dan remaja semacam ini, karena mereka yang paling rawan berperilaku seks bebas atau melakukan kejahatan seks. Perilaku sembarangan dan tidak menaati aturan serta berkegiatan yang tidak jelas membuat anak atau remaja bisa berbuat hal yang buruk. Penghargaan mereka terhadap jerih payah orangtua mereka rendah dapat menimbulkan juga penghargaan terhadap sesama yang rendah. 
Perilaku buruk bukan hanya di kalangan bawah tapi  juga bisa dilakukan kalangan atas. Perhatian orangtua yang kurang terhadap anak, perceraian orangtua, orangtua yang kurang mengajarkan anak untuk berperilaku baik akan membuat anak cenderung berperilaku buruk.
Ajarkan anak untuk memilih teman dalam bergaul, ajarkan anak untuk memilih teman-teman berperilaku baik, supaya perilaku baik itu akan menular kepada sang anak, sebab lingkungan mempunyai pengaruh cukup besar terhadap perilaku dan sifat anak.

Orangtua jaman sekarang ini harus semakin perhatian terhadap anak, karena di luar sana banyak pengaruh buruk untuk anak dan remaja. Kemajuan teknologi selain membawa efek baik terhadap manusia tapi juga membawa efek yang tidak baik pada manusia. Jagalah baik-baik anak anda dari kejahatan.

Tolong share hal ini supaya tidak ada lagi anak dan remaja jadi korban kejahatan seksual dan perilaku anak dan remaja semakin baik. 


Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar